Jika Bencana Asap Dibiarkan, Pemerintah Seperti Melakukan Genosida Terhadap Rakyatnya
WK – JAKARTA, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy memohon doa bangsa Indonesia karena hari ini asap pekat kembali menyelimuti Riau. Kepekatannya, kata Lukman Edy, mungkin empat kali lipat dari sebelumnya.
“No electrik, No school, No flight, No oxygen. Demi Allah, ini terasa seperti Genosida!,” demikian pesan singkat Lukman Edy yang merupakan anggota DPR dari dapil Riau, Selasa (6/10/2015).
Lukman Edy menegaskan, Negara sedang membunuh 6,3 juta rakyat Riau pelan-pelan.
“Kami cuma diberi masker kue, bukan masker standart sesuai status tanggap darurat bencana. Kualitas udara bukan lagi berbahaya, tapi sudah merusak bahkan membunuh,” ucapnya.
Partikel berbahaya ini sudah dua bulan dihirup tanpa henti dan 24 jam setiap hari. Sudah 55 ribu warga, mayoritas balita dan orang tua, bertumbangan karena asap.
Saat ini, ada 1.563 titik api. Dipadamkan dengan bantuan 7 helikopter dan pesawat water bombing, serta 1 pesawat Casa hujan buatan. Dibantu 1.594 personel TNI dan Polri. Mari kita masukin ke rumus matematika sederhana. 8 pesawat yang ada, jika dibagi dengan jumlah lokasi sumber asap, artinya satu pesawat harus mengatasi 195 titik api. (*)