Kapolri: Karawang dan Pangandaran Daerah Rawan Konflik Pilkada
WK – BANDUNG, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyebut dua daerah di Jawa Barat sebagai kawasan rawan terjadi konflik selama rangkaian pilkada serentak. Dua daerah itu adalah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Pangandaran.
Seperti dikutip oleh okezone.com, untuk Kabupaten Karawang, tingkat kerawanan cukup tinggi karena jumlah pasangan calon yang ikut dalam pilkada terbilang banyak. Para pendukung pasangan calon diprediksi akan saling beradu kekuatan untuk memenangkan persaingan.
“Persaingan akan ketat dan masing-masing akan berusaha meraih suara banyak dengan berbagai cara,” kata Badrodin di Bandung, Selasa (22/9/2015).
Untuk Kabupaten Pangandaran, persoalannya ada pada pendiri Kabupaten Pangandaran yang tidak masuk sebagai pasangan calon dalam pilkada serentak. Pendukungnya dikhawatirkan bereaksi.
“Pangandaran itu harus diantisipasi karena saya lihat salah satu pendirinya tidak masuk dalam paslon,” ungkapnya.
Selain dua daerah tersebut, Badrodin juga meminta polisi di masing-masing wilayah yang menggelar pilkada serentak melakukan pengamanan dan antisipasi dengan baik. Sehingga hal-hal negatif bisa dicegah sedini mungkin.
“Saya minta diantisipasi masalah kerawanan ini,” tegas Badrodin.
Mengenai personel, Badrodin menyatakan kabupaten/kota tidak usah khawatir. Sebab kekuatan yang ada dianggap cukup untuk mengamankan rangkaian pelaksanaan pilkada serentak. Bahkan, jika kurang personel, daerah tinggal minta bantuan pada Polda Jawa Barat.
Pihaknya juga membentuk sentra penegakan hukum terpadu (gakumdu) yang terdiri dari polisi, kejaksaan, bawaslu, dan pihak pengadilan untuk menunjang kelancaran. “Ini diharapkan efektif dalam menangani tindak pidana pemilu,” ujarnya.
Badrodin mengingatkan aparat penegak hukum untuk bersikap netral. Jangan sampai ada anggotanya yang mendukung salah satu pasangan calon.
Selain itu, forum komunikasi intelijen daerah (forkominda) juga harus benar-benar bekerja. Deteksi dini terhadap berbagai kemungkinan negatif harus dijalankan. Komunikasi pun harus ditingkatkan dengan berbagai pihak terkait.
“Lakukan koordinasi sebaik-baiknya. Laksanakan pengamanan di setiap tahapan pilkada. Silakan dikoordinasikan,” tuturnya.
Badrodin juga mengajak pasangan calon dan pendukungnya menjaga kondusivitas dan keamanan. Persaingan yang ada jangan sampai berujung pada perbuatan negatif.
“Antara paslon satu dengan paslon lain tentu ada persaingan. Tapi persaingan ini harus dibuat secara sehat,” pungkasnya. (*)