Pendidikan Karakter Jangan Hanya Jadi Ekskul
WK – BANDUNG, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan menilai pendidikan karakter seharusnya jangan hanya sekadar menjadi ekskul.
Karena, itu sifatnya pilihan, sebaiknya pemberian pendidikan karakter harus sejak dini. Hal ini sangat penting agar generasi muda tidak melanggar hukum.
“P2TP2A Jabar siap mendorong dan mendukung pemkot Bandung untuk memasukan pendidikan karakter kedalam kurikulum pelajaran,” kata Netty kepada wartawan (Senin, 14/9/2015).
Materi pelajaran karakter itu, sebaiknya diberikan sejak dini atau minimal dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dengan cara ini maka pendidikan karakter dapat menjadi dasar dari pendidikan formal dan informal. “Kan pendidikan nasional sejatinya membangun karakter,” katanya.
Sementara itu, terkait kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswa SMP beberapa waktu lalu, Netty mengaku pihaknya telah diminta untuk ikut mengangani kondisi kejiwaan tersangka.
Netty mengatakan, berhubung tersangka masih dibawar umur, maka harus diterapkan Undang-undang Sistem Pidana Anak .
“Untuk itu, P2TP2A Jabar siap memberikan pendampingan hingga persidangan,” ucapnya lagi.
Hasil putusan persidangan nanti, si pelaku harus dimasukan ke LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) karena hal ini merujuk pada Undang-Undang.
“Hal ini, agar si pelaku memiliki masa depan yang lebih baik setelah selesai menjalani masa pempinaan di LPKA,” ujarnya.
Sementara itu, ditempat berbeda, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengaku pihaknya sedang merumuskan konsep pendidikan karakter dengan melibatkan beberapa perguruan tinggi seperti dari Unisba, UPI, Unpad, Unpas, dan UIN.
“Konsep akan dirumuskan selama empat bulan kedepan,” ujar RK.
Emil menjelaskan, Pendidikan karakter nanti akan dirumuskan berdasarkan empat hal yaitu gagasan pendidikan karakter berbasis agama, budaya sunda, bela negara dan cinta lingkungan.
Emil mengakui bahwa sangat diperlukan pendidikan karakter, karena masih banyak orang yang berperilaku kasar seperti aksi pembunuhan, dan membuang sampah sembarangan.
“Kita ingin, konsep pendidikan karakter yang dikeluarkan oleh Pemkot Bandung dapat menjadi percontohan Nasional dan dapat dipakai di semua jenjang pendidikan seluruh Indonesia,” harapnya. (*)
Sumber: http://faktajabar.co.id/?p=7004