Politisi PKS Ini Ragu Delapan Capim Mampu Jadi Pimpinan KPK
WK – JAKARTA, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengaku ragu dengan kapabilitas dari delapan nama Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada 1 September lalu, Panitia Seleksi (Pansel) KPK telah resmi menyerahkan delapan nama Capim KPK ke meja Presiden Jokowi.
“Melihat calon-calon yang diajukan, saya pribadi skeptis,” ujar Nasir Djamil saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada Senin, 21 September 2015.
Seperti yang dilansir nasional.news.viva.co.id, Nasir mengaku bahwa selama 10 tahun berada di Komisi III, dia sudah memahami kinerja KPK dan orang-orang seperti apa yang pantas untuk memimpin lembaga itu, guna mengoptimalkan kinerja pemberantasan korupsi.
Atas dasar pengalaman itu, politisi PKS ini meragukan delapan calon yang diajukan tim Pansel, untuk mampu mengoptimalkan kinerja KPK.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai kapan Komisi III akan menggelar Fit and Proper Test (FPT) untuk para Capim tersebut, Nasir menyatakan komisi hukum DPR belum membahas hal tersebut.
“Belum ada pembicaraan kapan Komisi III mau mengadakan Fit and Proper Test itu,” jelasnya.
Pada 1 September lalu, Tim Pansel KPK telah menyerahkan delapan nama Capim KPK ke Presiden Jokowi. Rekomendasi delapan nama dibagi menjadi empat kategori. Pertama, kategori pencegahan yang terdiri dari atas Saut Situmorang dan Surya Chandra, lalu Kategori Penindakan yang terdiri atas Alexander Marwata dan Basariah Panjaitan. Selanjutnya adalah Kategori Manajemen yang terdiri dari Agus Raharjo dan Sujanarko, dan terakhir adalah Kategori supervisi dan pengawasan yakni Johan Budi Sapto Prabowo dan Laode Muhhamad Syarif. (*)