Siaran Pers Wakil Ketua DPR-RI dari Mina, Saudi Arabia
WK – Dari H. Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR-RI yang memimpin Rombongan Pengawas Haji RI tahun 2015
—————————–
Innalillahi wa inna ilahi rojiun, bersama belasungkawa kepada korban Mina kami mengirim catatan berikut ini:
UMUM:
1. Secara kronologis tragedi Mina mungkin terjadi akibat penumpukan yang seolah tidak diatur dan tidak bisa dihindari dalam menjalankan setiap prosesi ibadah haji.
2. Hanya prosesi wukuf di Arofah yang disepakati sebagai titik dimana seluruh jamaah haji dari seluruh negara dan mazhab berada di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah (Rabu, 23 September 2015).
3. Maka selanjutnya, apa yang terjadi setelah Arofah tidak diatur regulasinya, tidak dikomunikasi secara ketat dan diserahkan pada masing-masing negara dan bahkan masing-masing jamaah.
4. Maka berbondong-bondonglah mereka yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji ke Mina untuk melontarkan jumroh pada saat yang sama. Inilah yg terjadi pada jalur musibah itu.
5. Dapat dipastikan bahwa yang jadi korban adalah mereka yang memutuskan untuk berangkat melontarkan sehabis subuh karena kejadiannya sekitar jam 9. Padahal di masjid haram jam yang sama ada Sholat Ied Adha.
6. Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian mina yang menelan korban hampir 1500 orang tahun 1990. Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi.
7. Setelah tragedi jatuhnya crane dan tragedi Mina yang berulang maka selayaknya Indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.
8. Memang korban di pihak Indonesia dikabarkan hampir tidak ada karena tragedi ini bukan di jalur jamaah Indonesia. Tetapi, sebagai negara dengan jumlah jamaah terbesar kita patut menjadi pelopor perbincangan ini.
9. Saya patut mengapresiasi bahwa Amirul Hajj dan menteri agama kita yang cukup berani menyentil pemerintah Saudi dalam sambutan menjelang wukuf kemarin maka tentu ini harus diteruskan.
10. Menteri Agama RI kemarin menyatakan bahwa Saudi harusnya bisa membangun fasilitas yang lebih baik bagi jamaah karena Saudi punya segala kemampuan untuk itu.
11. Hal ini agar tragedi yang berulang ini tidak oleh dianggap sebagai bagian dari haji. Padahal ini adalah musibah yang harus dihindari.
TERKAIT TRAGEDI:
1. Sampai saat ini belum ada kejelasan pasti jumlah akhir korban dan siapa saja karena departemen pertahanan sipil Saudi merilis angka sementara 453 korban meninggal dan 600-an luka.
2. Sementara itu, TKP telah ditutup aksesnya sejak siang tadi. Sehingga tidak ada lagi kesempatan bagi pihak kita untuk melihat langsung.
3. Kami dan pihak amirul haj terus berkordinasi dengan rumah sakit setempat untuk mengidentifikasi korban dari pihak Indonesia.
4. Kami berharap masyarakat tetap tenang, sebab tragedi ini memang tidak terjadi di jalur Indonesia.
5. Semoga tidak ada korban dari pihak Indonesia di luar 1 nama yang disebutkan oleh pihak kementerian luar negeri kita siang ini.
Untuk komunikasi lebih lanjut:
Dapat mengontak saya, sebagai ketua Tim Pengawas Haji (Fahri Hamzah, 0816783985)
Ketua komisi 8 sebagai anggota Tim (Saleh Partaonan Daulay, 081386996000). Jika diperlukan juga dapat mengontak pak Fadli Zon dan ketua DPR yg menginap di Mina sejak sebelum hari Arofah.
Catatan:
Kami rombongan pengawas kemarin langsung menuju masjid haram supaya segera menyelesaikan rukun haji. Adapun penyelesaian kewajiban lain akan dilakukan bertahap.