WK – KARAWANG, Trio Brothers adalah tiga penyanyi cilik asal Karawang yang kini semakin menunjukkan eksistensinya di blantika musik Indonesia. Tiga bersaudara ini merupakan saudara kandung yang ingin membawa pesan-pesan positif bagi anak dalam setiap penampilannya. Mereka membawakan nasyid atau lagu-lagu rohani yang bernafaskan Islam.

Mereka memiliki visi “Mengembalikan Jati Diri Anak kepada Fitrahnya Melalui Seni yang Mendidik”. Visi ini muncul dari keprihatinan akan maraknya suguhan hiburan yang tidak mendidik bagi anak-anak. Atas dasar visi itulah, Trio Brothers hadir dengan harapan bisa memberikan alternatif hiburan yang aman dan sehat bagi anak.

Rakha, Sabil, Fajar, tiga personil Trio Brothers bersekolah di SD Negeri Telukbango V, Batujaya – Karawang. Mereka telah membuktikan, bahwa kesibukan dalam karir sebagai penyanyi cilik tak membuatnya lalai akan tugas utamanya, yaitu belajar. Tiga kakak beradik ini semuanya mendapatkan rangking satu di kelasnya masing-masing saat penerimaan rapot semester ganjil yang lalu.

Dalam suatu kesempatan wartakarawang.com berhasil mewawancarai Trio Brothers (Minggu, 27/12/2015). Rakha sebagai kakak tertua mewakili adik-adiknya (Sabil dan Fajar) mengatakan, “Awalnya kami tidak ada maksud ingin menjadi artis cilik, karena tujuan kami bernyanyi yaitu ingin mengajak ke kebaikan atau berdakwah sesuai kemampuan kami melalui lantunan-lantunan bait lagu yang kami bawakan,” ungkapnya.

Menurut Rakha, setelah beberapa kali mendapat undangan bernyanyi di berbagai acara, keinginan mereka untuk menjadi artis atau penyanyi cilik itu ada. Namun, mereka ingin berjalan alami, sesuai dengan apa yang mereka bawakan selama ini dari pentas ke pentas.

“Alhamdulillah kami senang pernah satu panggung dengan Bang Opick, Teh Melly Goeslaw, dan Alwi Assegaf pemeran Raden Kian Santang. Belum lama ini kami juga diundang nyanyi di khitanan Farabi, putranya Om Faank Zm, Vokalis Band Wali,” ujar Rakha yang berharap lagu anak-anak kembali mengalami kejayaan.

Trio Brothers mungkin tinggal menunggu jam terbang untuk menjadi artis nasional. Keteguhan prinsip mereka patut mendapatkan apresiasi, di tengah dekadensi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Prestasi akademis juga telah mereka buktikan, bukan menjadi halangan untuk berprestasi ditengah-tengah kesibukan mereka. (*)